Selasa, 19 Januari 2010

Fakta atau Fiksi: Pria Memikirkan Seks Setiap Tujuh Detik

Dipungut dari Google Image, sumber tak diketahuiEntah karena faktor sosial-budaya yang paternalistis atau faktor hormon testosteron yang meluap-luap, pria selalu dipandang sebagai makhluk yang agresif. Anggapan ini tak terkecuali dari soal seks, dan orang dapat dengan mudah ‘membuktikannya’ dengan melirik dominasi laki-laki dalam ranah kejahatan kelamin. Bahkan begitu merasuknya generalisasi bahwa kaum adam memang sudah dari sononya cenderung berpikiran jorok (dan ingin merealisasikan pikiran itu), sampai-sampai agama-agama besar dunia merasa perlu mengekang tendensi berdosa ini melalui seperangkat larangan (dan perkecualian) khusus.

Salah satu ‘fakta’ penguatnya, yang kemudian dikutip dimana-mana, adalah pernyataan berbau ilmiah yang secara garis besar ingin mengatakan bahwa pria begitu seringnya berpikir mengenai hal-hal yang berbau seksual, sampai-sampai jarak antara satu pikiran dengan yang berikutnya hanya terpaut dalam hitungan detik atau menit. Ada yang mengatakan rentangnya hanya sekitar limapuluh dua detik. Satu versi bahkan mengklaim bahwa pria tidak dapat melewatkan lebih dari tujuh detik tanpa memikirkan seks sama sekali!

Bualan Louann Brizendine mengenai perbedaan pria dan wanita dalam buku “The Female Brain” rupanya tidak hanya berhenti pada kecerewetan saja. Dalam salah satu bagian bukunya, ia juga melegitimasi anggapan bahwa kemampuan otak pria memikirkan seks lebih besar daripada otak wanita (yang cenderung lebih kuat dalam bidang pemrosesan emosi), “yang menjelaskan mengapa 85 persen pria umur 20-30 tahun memikirkan seks sekali tiap limapuluhdua detik, sementara wanita hanya memikirkannya sekali sehari – atau hingga tiga atau empat kali sehari pada hari-hari subur mereka.”

Mark Liberman, Trustee Professor of Phonetics dari University of Pennsylvania yang juga membongkar klaim Brizendine sebelumnya, kembali melakukan studi literaturnya sendiri untuk mengecek validitas referensi yang dijadikan dasar pernyataan Brizendine barusan. Hasilnya? Keempat sumber rujukan yang ditulis Brizendine dalam daftar pustakanya ternyata sama sekali ngawur, alias tidak satu kalipun menyebutkan mengenai frekuensi fantasi seksual harian, baik pria maupun wanita.

Kenyataan tak Seburuk yang Dibayangkan

Lalu, bagaimana fakta yang sebenarnya mengenai khayalan seksual pria dan wanita? Untungnya, ketika sedang melakukan penyelidikan ini, Liberman menemukan sebuah penelitian oleh Jones dan Barlow pada tahun 1990 yang membahas masalah yang serupa. Dengan 49 mahasiswa dan 47 mahasiswi sebagai subyek yang melaporkan pemikiran seksualnya selama tujuh hari berturut-turut, Jones dan Barlow menemukan bahwa pria rata-rata memiliki 7 pemikiran seksual per harinya (atau sekali tiap 12342 detik), sementara wanita rata-rata memiliki 4.5 pemikiran seksual untuk jangka waktu yang sama (alias sekali tiap 19200 detik).

Snopes.com, situs pengungkap mitos dan legenda modern yang cukup terkenal, juga memasukkan klaim serupa ke dalam kategori ngibul a.k.a hoax. Mereka memberi label tersebut berdasarkan sebuah penelitian lain dari Laumann dkk. pada tahun 1994 yang dikutip oleh Kinsey Institute, sebuah institut yang menjadi patron penelitian seksualitas manusia di seluruh dunia. Dengan menggunakan teknik pengambilan subyek yang benar-benar acak (supaya benar-benar menggambarkan populasi penduduk AS), mereka mewawancarai 3432 pria dan wanita mengenai khayalan seksual mereka. Dari situ, ditemukan bahwa 54% pria memikirkan seks setiap hari atau beberapa kali dalam sehari, 43% lagi memikirkan seks beberapa kali dalam seminggu atau sebulan, dan 4% sisanya kurang dari sekali sebulan. Di sisi lain, 19% wanita memikirkan seks setiap hari atau beberapa kali dalam sehari, sementara 67% hanya beberapa kali dalam seminggu atau sebulan dan 14% lainnya kurang dari sekali sebulan. Penelitian ini (dan beberapa penelitian lain yang dikutip Liberman) mungkin mendukung gagasan dasar Brizendine, namun yang jelas hasil yang mereka peroleh jauh lebih realistis daripada ‘temuan’ Brizendine yang fiktif belaka.

Sumber:

“Every 52 Seconds”: Wrong by 23,736 percent? – Language Log

Every Seven Seconds Men Think About Sex – Snopes.com

Kinsey Institute FAQ


Tidak ada komentar:

Posting Komentar